Tuesday, May 21, 2013

Missing


Pernahkah kau dilanda rindu?
Sepertinya iya. Rasanya sedih dan bahagia, apa kau merasa yang sama?
Sedih karena ingin bertemu. Bahagia menanti saat berjumpa. Benar begitu kah?
Aku tahu bagaimana merindukan ibu bapak tercinta. Sedihnya merindu adikku yang lucu. Rindu sahabat-sahabat tersayang. Hingga rindu pada kekasih #uhuk
~kekasih masa depan, entah bertemu di sini atau di surga nanti~

Kini aku merasakan rindu yang berbeda, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku rindu pada tuhanku. Begitu rindunya aku kepadaNya. Aku tahu Dia begitu dekat denganku, lebih dekat dari urat leherku, tapi aku ingin lebih dekat lagi. Ingin segera bertemu denganNya, berharap Dia meridhoiku ke surgaNya dan merasakan kebahagiaan yang tiada tara untuk melihatNya.

Seringkali aku menunggu tanda-tanda kematian itu datang. Kapankah aku akan merasakannya? Tapi, bagaimana dengan amalku?
Surga dan neraka itu hak Allah. Bukan karena amalnya seorang hamba akan masuk surga, melainkan karena keridhoanNya. Bagaimana untuk mendapatkan ridho Allah? Berdoalah, mengabdilah, jadilah sebaik-baik hamba.
Jangan berhenti berdoa, meminta ridhoNya di segala hal, memohon agar dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka.
Terus mengabdi dengan jiwa, raga, harta, dan apapun yang ada. Mengabdi setulus hati, lillahi ta’ala. Lakukan semua aktivitas karena Allah. Kenapa kerja? Ibadah, cari nafkah, untuk Allah. Kenapa tidur? Istirahat, memulihkan tenaga untuk ibadah, untuk Allah. Kenapa makan? Untuk kekuatan agar bisa beribadah lebih baik kepada Allah.
Dan jadilah hamba yang bersungguh-sungguh menghamba kepada penciptanya. Mengikuti segala perintahNya serta menjauhi segala laranganNya. Perintah bukan hanya dalam lima rukun Islam. Bukan itu saja. Apa saja? Iqro’! Bacalah petunjuk hidup dalam al-Qur’an dan hadits, belajar dari orang-orang berilmu, dan banyak bertanya agar tidak tersesat dan sok tahu. Kalo larangan?? Sama. Baca. Membaca bukan hanya membaca buku, tapi membaca kejadian-kejadian, kebesaran Tuhan, keadaan diri sendiri, dan berpikir dengan apa yang ada di sekitar kita.
Lalu, bagaimana hasil membaca diri? I’ll be the best of me to improve myself, only for You, Allah...

Zaman sekolah dasar dulu, karena sering denger omongan orang, jadi punya keinginan untuk meninggal saat shalat, di hari Jumat, atau saat melahirkan, hehehe...
Cita-citaku ingin mati dengan cara yang baik, dengan khusnul khatimah, tanpa diratapi siapapun.

Kadang berharap akan banyak orang yang menangisi kematianku. Emang siapa? Kontribusimu selama hidup apa aja? Yah, mungkin hanya orang tua, saudara, dan kerabat dekat.

Kau, akankah kau menangis mengetahui kepergianku? Atau, mungkinkah kau sadar saat aku tiada? Apakah kau akan merindukanku?
Kalo aku tiba-tiba hilang, siapa yang sadar? Siapa yang peduli? Siapa yang bakal nyari? Hmm??

Sudahlah, aku tak tahu akan sebanyak apa orang yang rindu akan keberadaanku.
Yang pasti, aku rindu untuk bersama dengan tuhanku. Tuhan yang jiwaku ada di tanganNya. Allah Yang Maha Lembut. Yang paling penyayang diantara yang penyayang, Allah, Ya Rahim :’)