Friday, August 30, 2013

Mengelola Kelemahan-Manajemen Dosa

Assalamu'alaykum~
Pageeeee~
Hello kawan semua, mari kita sambut, hari baru t'lah tiba~
Maaf lagi pengen nyanyi, hehehehe

Kali ini aku pengen berbagi manfaat, berbagi ilmu dan nasihat yang pernah kudapet dari acara tv, reshare aja sih, hehe..
Ini acaranya Inspirasi Iman TVRI, episode "Mengelola Kelemahan"
Karena gak ada TVRI di tv rumah, ceritanya ini nonton di hape, kata-kata mungkin lebih banyak tambahan dari versi aslinya, tergantung penulis, hehehe..

Pembicaranya Agus Idwar, mengulas bukunya yang berjudul "Manajemen Dosa" tentang cerminan melihat diri sendiri. Ada beberapa tipenya. Here we go...

1. Pendosa yang Tidak Merasa Berdosa
Yang kayak gini sering kita temuin, misalnya yang bilang
"gue minum gak papa, yang penting kagak mabok" atau
"korupsi udah biasa, semuanya juga gitu" atau gini nih...
"gue pacaran tapi gak ngapa-ngapain kok, gak aneh-aneh"
>>> kufur
Orang biasanya menerapkan kebenaran subjektif, lama lama lama lamaaaa jadinya terbiasa dengan dosa :(

2. Pendosa, Merasa Berdosa, Tapi Terus Melakukan Dosa
Yang ini contohnya tuh kupu-kupu malam yang berdalih terpaksa untuk cari nafkah. Dia sadar betul kalo kerjaannya itu dosa, tapi enggak berhenti, ya tapi dia punya kesadaran sih, beda sama tipe 1 yang gak nyadar...
Fenomena yang kadang terjadi tuh, mereka berbuat baik buat nimpalin dosanya. Koruptor pada umroh sama haji, ngerasa umroh hajinya buat penghapus dosa =_=
Ketika kita berbuat baik, jangan merasa kebaikan itu sebagai 'balancing' dosa-dosa kita.
Atau ketika ada yang bilang, "mending gak pake jilbab, tapi perbaiki diri dulu"
Jangan gitu dong... Yang wajib ya wajib. Ibadah itu wajib, dosa itu hobi. Hobi jangan sampai mengalahkan kewajiban yak!
Kita gak tahu amal mana yang Allah terima kan? Pokoknya, lakukan kebaikan sebanyak-banyaknya karena Allah, masalah dosa kita diampuni atau enggak itu hak Allah.

3. Bukan Pendosa, Tapi Tidak Merasa Berdosa
Nah, ini nih bahaya juga , musti hati-hati -_-
Contoh nyatanya tuh
  • orang yang ngerasa udah banyak ibadah, ngerasa lebih baik daripada yang lain
  • cowok >> yang punya jenggot, ngerasa udah wah
  • cewek >> yang udah berjilbab, atau yang udah pake kerudung gede, ngerasa lebih dari yang lain
>>> yang gini namanya tersesat di dalam cahaya! Maksdunya? Bayangin aja kita lagi nyetir, trus dari depan ada lampu yang lebih terang, nyentrong kan? Nah, terangnya lampu justru bikin kita gelap gitu...

4. Bukan Pendosa Tapi Merasa Berdosa
>>> tipe ini sensitivitasnya tinggi banget!
Contohnya dari kisah ayahnya Imam Syafi'i ituh, yang makan apel temuan.
Pengen jadi yang kayak gini :')

"Tidak ada kebaikan yang berkecukupan, tidak ada keburukan yang berkekurangan"
Ustadz Felix jelasin tentang quote tsb kayak gini...
Saat kita melakukan kebaikan, pahala kita belum tentu sempurna, diliat juga niatnya atau ikhlas enggaknya. Kebaikan >> pahala belum tentu
Nah, kalo melakukan keburukan?? Jelas terhitung dosa.
"Gue diajak dugem sih kemaren, tapi sebenernya gue gak ikhlas ke sono, dia maksa sih" >> gak butuh ikhlas atau enggak -_-

Diceritain juga kisah pezina wanita yang minta dirajam. Di akhir cerita, saat wanita itu dieksekusi tiba darahnya mengenai baju seseorang, lantas pria tsb berseru menunjukkan ketidaksukaannya terhadap wanita itu. Trus tau gak Rasul bilang apa? Rasulullah berkata bahwa amalan wanita itu melebihi amal seluruh masyarakat Madinah! Subhanallaah...
Kesimpulan dari cerita itu adalah bahwa satu dosa mempunyai efek berbeda di tiap orang. Wanitanya tobat, lakinya belum tentu toh.

Gimana cara jaga diri??
Kalo kita sakit, periksa ke dokter, apa dokter langsung tau penyakit kita? Pastinya kita kasih tau dulu dong? Mana yang sakit, keluhannya apa aja...
Gitu juga caranya buat manage diri
>> Kita musti sadar dulu dosa kita apa aja, kelemahan kita yang mana aja, baru bisa diperbaiki
>> Bikin strategi biar gak terjebak, tiap orang beda-beda caranya. Misalnya, bisa dengan buat target untuk taubat, atau dengan hindarin lingkungan yang negatif

Caranya mendeteksi dosa??
1. Indikasi dosa
>> sesuatu yang mengganggu hati kita, bikin hidup gak tenang
>> indikasi dari diri sendiri
>> ada gelisah dari hati nurani, udah fitrah manusia sebenernya gak mau diajak yang gak bener

2. Bercermin pada orang lain
Ada orang yang suka ngata-ngatain orang, ghibah, macem-macem lah, memperlakukan orang lain semau dia. Sekarang bayangin deh, kalo kata-kata kita itu, perlakukan kita itu, dikembalikan ke diri kita sendiri, bayangin kalo kita diperlakukan seperti itu. Apa kita terima? Marah gak? Kalo marah, berarti yang kita lakuin tadi tuh dosa >.<

3. Dosa itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi
>> sesuatu yang takut ketahuan orang lain :p

4. Menurut Alqur'an dan hadits
>> udah gamblang mana dosa mana bukan

5. Teguran Allah
>> kalo udah dapet teguran langsung, mungkin baru nyadar, saking terlalu keterlaluan T-T

That's all. Semoga bermanfaat. Semoga kita menjadi insan dan hamba yang lebih baik baik dan baik lagi ^^

"Engkau adalah kumpulan hari-hari yang terbatas. Jika satu harimu telah berlalu, maka sebagian umurmu telah berkurang. Jika sebagian umurmu berkurang, maka lama-lama keseluruhannya akan habis. Jika engkau menyadari semua ini, maka segera beramallah!"
(Rabi'ah Al-Adawiyah, ulama Shufi wanita)
     




Friday, August 23, 2013

Teladan Rasul #2

Yuk, lanjut baca yang kedua. Bukan lanjutan Teladan Rasul #1, tapi kisah lain yang insya Allah menambah cinta kita pada Rasulullah. Yang ini lebih panjang, tapi..... Untuk aku pribadi, aku jadi nanya, mana bukti cintamu buat Rasulullah, Ermy?! Sebesar apa?! Rasul aja segitu cintanya pada umatnya, manusia paling mulia di dunia, cinta sama kamu sampe segitunya, perjuangannya sampe gak kebayang gedenya, kamu apa? Ngikutin sunnah aja banyak ngeles, udah bener? Huwaaaaaa T-T

Semoga cinta kita pada Rasulullah SAW terus bertambah, semakin bertambah baik dalam meneladani beliau, dan menjadi umatnya yang lebih baik lagi. Shalawat dulu yang banyak...
Allahuma shalli ala Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad....
Dan.... Selamat membaca :)


Shollu ‘Alan Nabiy


Oleh : K.H.Rahmat Abdullah 
Apa yang kita fikirkan tentang seorang laki-laki berperangai amat mulia, yang lahir dan dibesarkan dicelah-celah kematian demi kematian orang-orang yang amat mengasihinya? Lahir dari rahim sejarah, ketika tak seorangpun mampu menguratkan keperibadian selain keperibadiannya sendiri. Ia produk ta’dib Rabbani (didikan Tuhan) yang menentang mentari dalam panasnya dan menggetarkan jutaan bibir dengan sebutan namanya, saat muaddzin mengumandangkan suara adzan.
Di rumahnya tak dijumpai perabot mahal. Ia akan makan di lantai seperti orang biasa, padahal raja-raja dunia iri terhadap kekekehan struktur masyarakat dan kesetiaan pengikutnya. Tak seorang pembantunya pun mengeluh pernah dipukul atau dikejutkan oleh pukulannya terhadap benda-benda rumah.
Dalam kesibukannya ia masih bertandang ke rumah puteri dan menantu tercintanya, Fatimah Azzahra dan Ali bin Abi Thalib. Fathimah merasakan kasih sayangnya tanpa membuatnya jadi manja dan hilang kemandirian. Saat Bani Makhzum memintanya membatalkan hukuman atas jenayah seorang perempuan bangsawan, ia menegaskan;
“Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, apabila seorang bangsawan mencuri mereka biarkan dia dan apabila yang mencuri itu seorang jelata mereka tegakkan hukum atasnya. Demi Allah, seandainya Fathimah anak Muhammad mencuri, maka Muhammad tetap akan memotong tangannya.”
Hari-harinya penuh kerja dan intaian bahaya. Tapi tak menghalanginya untuk berlomba jalan dengan Humaira (lebih dari satu dua kali), sebutan kesayangan yang ia berikan untuk Aisyah binti Abu Bakar Asshiddiq. Lambang kecintaan, paduan kecerdasan dan pesona diri dijalin dengan hormat dan kasih kepada Asshiddiq, sesuai dengan namanya “si Benar”. Suatu kewajaran yang menakjubkan ketika dalam sibuknya ia masih menyempatkan memerah susu domba atau menambal pakaian yang koyak. Setiap kali para sahabat atau keluarganya memanggil ia menjawab: “Labbaik”. Dialah yang terbaik dengan prestasi besar di luar rumah, namun tetap prima dalam status dan kualitasnya sebagai orang rumah.
Di bawah pimpinannya, lelaki menemukan jati dirinya sebagai lelaki dan pada saat yang sama perempuan mendapatkan kedudukan amat mulia.
“Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik terhadap keluarganya dan akulah orang terbaik diantara kamu terhadap keluargaku. Tak akan memuliakan perempuan kecuali seorang mulia dan tak akan menghina perempuan kecuali seorang hina.” 
Demikian pesannya.
Disela 27 kali pertempuran yang digelutinya langsung (ghazwah) atau dipanglimai sahabatnya (sariyah) sebanyak 35 kali, ia masih sempat mengajar Al-Quran, sunnah, hukum, peradilan, kepemimpinan, menerima delegasi asing, mendidik kerumahtanggaan bahkan hubungan yang paling khusus dalam keluarga tanpa kehilangan adab dan wibawa. Padahal, masa antara dua petempuran itu tak lebih dari 1,7 bulan.
Setiap kisah yang dicatat dalam hari-harinya selalu bernilai sejarah. Suatu hari datanglah ke masjid seorang Arab gunung yang belum mengerti adab di masjid. Tiba-tiba ia kencing di lantai masjid yang berbahan pasir. Para sahabat sangat murka dan hampir saja memukulnya. Sabdanya kepada mereka : “Jangan, biarkan ia menyelesaikan hajatnya.” Sang Badui terkagum, ia mengangkat tangannya, “Ya Allah, kasihilah aku dan Muhammad. Jangan kasihi seorangpun bersama kami.” Dengan tersenyum ditegurnya Badui tadi agar jangan mempersempit rahmat Allah.
Ia kerap bercengkerama dengan para sahabatnya, bergaul dekat, bermain dengan anak-anak, Bahkan memangku anak-anak mereka di pangkuannya. Ia terima undangan mereka: yang merdeka, budak lelaki atau budak perempuan, serta kaum miskin. Ia jenguk rakyat yang sakit jauh di hujung Madinah. Ia terima permohonan maaf orang.
Ia selalu lebih dulu memulai salam dan menjabat tangan siapa yang menjumpainya dan tak pernah menarik tangan itu sebelum sahabat tersebut yang menariknya. Tak pernah menjulurkan kaki di tengah sahabatnya hingga menyempitkan ruang bagi mereka. Ia muliakan siapa yang datang, kadang dengan membentangkan bajunya. Bahkan ia berikan alas duduknya dan dengan sungguh-sungguh ia panggil mereka dengan nama yang paling mereka sukai. Ia beri merekakuniyah (sebutan bapak atau ibu si Fulan). Tak pernah ia memotong pembicaraan orang, kecuali sudah berlebihan. Apabila seseorang mendekatinya saat ia solat, ia cepat selesaikan solatnya dan segera bertanya apa yang diinginkan orang itu.
Pada suatu hari dalam perkemahan tempur ia berkata: “Seandainya ada seorang soleh mahu mengawalku malam ini”. Dengan kesadaran dan cinta, beberapa sahabat mengawal khemahnya. Di tengah malam terdengar suara gaduh yang mencurigakan. Para sahabat bergegas ke sumber suara. Ternyata ia telah ada disana mendahului mereka, tegak diatas kuda tanpa pelana, “Tenang, hanya angin gurun,” hiburnya. Nyatalah bahwa keinginan ada pengawal itu bukan karena ketakutan atau pemanjaan diri, tetapi pendidikan disiplin dan kesetiaan.
Ummul Mukminin Aisyah RA berkata: “Rasulullah SAW wafat tanpa meninggalkan makanan apapun yang bisa dimakan makhluk hidup, selain setengan ikat gandum di penyimpananku. Saat ruhnya dijemput, baju besinya masih digadaikan kepada seorang Yahudi untuk harga 30 gantang gandum.”
Sungguh ia berangkat haji dengan kenderaan yang sangat sederhana dan pakaian tak lebih harganya dari 4 dirham, seraya berkata, “Ya Allah, jadikanlah ini haji yang tak mengandung riya dan sum’ah.” Pada kemenangan besar saat Makkah ditaklukkan, dengan sejumlah besar pasukan muslimin, ia menundukkan kepala, nyaris menyentuh punggung untanya sambil selalu mengulang-ulang tasbih, tahmid dan istighfar. Ia tidak mabuk kemenangan.
Betapapun sulitnya mencari batas bentangan samudera kemuliaan ini, namun beberapa kalimat ini membuat kita pantas menyesal tidak mencintainya atau tak menggerakkan bibir mengucap shalawat atasnya: “Semua nabi mendapatkan hak untuk mengangkat doa yang takkan ditolak dan aku menyimpannya untuk umatku kelak di padang mahsyar nanti.”
Ketika masyarakat Thaif menolak dan menghinakannya, malaikat penjaga bukit menawarkan untuk menghimpit mereka dengan bukit. Ia menolak, “Kalau tidak mereka, aku berharap keturunan di sulbi mereka kelak akan menerima dakwah ini, mengabdi kepada Allah sahaja dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.”
Mungkin dua kata kunci ini menjadi gambaran kebesaran jiwanya.
Pertama, Allah: sumber kekuatan yang Maha dahsyat, kepada-Nya ia begitu refleks menumpahkan semua keluhannya. Ini membuatnya amat tabah menerima segala risiko perjuangan; kerabat yang menjauh, sahabat yang membenci, dan khalayak yang mengusirnya dari negeri tercinta.
Kedua, Ummati: hamparan akal, nafsu dan perilaku yang menentang untuk dibongkar, dipasang, diperbaiki, ditingkatkan dan diukirnya.
Ya, Ummati, tak cukupkah semua keutamaan ini menggetarkan hatimu dengan cinta, menggerakkan tubuhmu dengan sunnah dan uswah serta mulutmu dengan ucapan sholawat? Allah tidak mencukupkan pernyataan-Nya bahwa Ia dan para malaikan bershalawat atasnya (QS.Al Ahzab: 56), justeru Ia nyatakan dengan begitu “vulgar” perintah tersebut, “Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah atasnya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya dengan sebenar-benar salam.”
Allahumma shalli ‘alaihi wa’ala aalih!
Oleh : K.H.Rahmat Abdullah 
(Dikutip dari Buku Warisan Sang Murabbi, Pilar-pilar Asasi)

Teladan Rasul #1

Lagi ngubek-ngubek file, cari bacaan untuk refreshing karena capek baca materi, trus nemu ini niiiih... Dulu aku simpen dari website teladanrasul.com ^^
Aku copas aja buat reminder diri sendiri. Bisa juga berkunjung ke tempat aslinya. Insya Allah banyak manfaat dan kisah yang menggetarkan hati dan jiwa kita, insya Allah menambah iman :))

Ada dua kisah yang tak pernah membosankan untuk dibaca, dan pasti selalu aja bikin aku nangis... Saking sukanya sama dua kisah ini, sempet aku cetak dan kasih ke Nia di saat miladnya, hehehe.. So, this is it! Enjoy reading ^^

Cinta yang Menyelamatkan

Hari kiamat. Tahukah kamu apa itu hari kiamat? Hari kiamat adalah hari-hari menakutkan yang amat panjang. Panas begitu menyengat, dahaga begitu mencekik.
Dalam keadaan seperti itu, Rasulullah Saw. datang dan memohon kepada Allah Swt., “Wahai Tuhanku, umatku … umatku.”
Allah Swt. pun berfirman, “Berangkatlah kamu dan keluarkan (dari api neraka) umatmu yang hatinya masih menyimpan iman meski sebesar gandum.”
Rasulullah Saw. lalu berangkat dan melakukan perintah Allah. Kemudian Rasulullah Saw. kembali lagi kepada Allah, bersujud dan memuji-Nya.
Allah Swt. berfirman kepada Rasulullah Saw., “Hai Muhammad, angkatlah kepalamu. Katakanlah, kata-katamu akan didengarkan. Mintalah, permintaanmu akan dikabulkan. Mohonlah syafaat, kamu akan diberi syafaat.”
Rasulullah Saw. lalu menjawab, “Wahai Allah Tuhanku, umatku … umatku.”
Allah Swt. berfirman, “Berangkatlah kamu dan keluarkan (dari api neraka) umatmu yang di dalam hatinya ada iman meski sebesar biji sawi. Keluarkan ia dari api neraka.”
Rasulullah Saw. lalu berangkat dan melakukan apa yang diperintahkan Allah Swt. (HR Bukhari)

Subhanallah. Betapa Rasulullah Saw. mencintai umat beliau. Selalu terpikir oleh beliau untuk menyelamatkan kita dari siksa neraka. Kita yang ketika di dunia selalu lalai dan enggan beribadah. Di hari akhir, cinta dan syafaat Rasulullah Saw. yang menyelamatkan kita.
Allahuma shalli ala Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad.
 @arifrahmanlubis dari buku “Keajaiban Cinta Rasul”

Pagi, Cantiiiik~

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh...
Alhamdulillaaah...
Makasi makasiii buat yang (nyasar) nyampe sini dan baca tulisan ini :D

Hari Jumat, hari terindah di tiap minggu. Udah baca al ma'tsurat pagi ini? Al kahfi? Tilawah sama hafalan lancar? Dhuha udah juga? :) Semoga Allah istiqomahkan kita dalam keimanan yang teguh.

And today is...... H-3 sebelum pelaksanaan TKD. Tandanya... bentar lagi udah kerja. Entah akan dimana aku nanti. Tiba-tiba keinget semua yang udah terjadi selama berbulan-bulan di rumah, Alhamdulillah atas segala hikmah yang telah Allah anugerahkan :')

Apa doamu saat ini?
Doa buat tkd, penempatan, jodoh juga ya? hehe..
Semoga Allah karuniakan pada kita ilmu yang bermanfaat, memberi kelulusan dengan hasil yang memuaskan, dan menempatkan kita di tempat terbaik bersama orang-orang shalih... Aamiin... :))

Nah, biar tulisan ini lebih bermanfaat, aku share rangkuman (dirangkum dengan bahasa ala ermy) dari suatu episode Wisata Hati (lupa nulis tanggal) tentang "Cara Tadabbur Al-Qur'an" oleh Syaikh Prof. dr. Nasser al Omar (Sekjen Ikatan Ulama Muslim Sedunia & Ketua Lembaga Tadabbur Al-Qur'an Internasional)

Tadabbur Al-Qur'an. How??
1. Menjaga adab membaca Al-qur'an
2. Membaca dengan khusyu; dan penuh tadabbur untuk mengerti maksud Allah pada kita

Apa yang menghalangi kita untuk tadabbur??
>> penyakit hati
>> tidak memahami nilai tadabbur qur'an
     orang yang tidak paham --> dia pikir tadabbur hanya untuk ulama, padahal anak kecil pun bisa tadabbur
     gak paham => gak baca => gak tadabbur -_-"

Bagaimana saya tahu saya belum tadabbur?? Udah atau belum??

  • baca qur'an dan hati kita bersama kita --> udah :)
  • iman bertambah --> udah :)
  • akhlak bertambah baik --> udah :)
  • meneteskan air mata saat membaca --> udah :)
  • merasa bosan saat membaca, jadi pusing, ngantuk --> belum =_=
  • merasa lezat dan nikmat --> udah :)
  • bahagia dan menjadi sumber kebahagiaan --> udah :)
  • takjub dengan qur'an --> udah :)
Jadi, udah atau belum? ;)

Yah, semoga bermanfaat. Semoga Allah membaguskan hati kita, lebih cantik lagi ^^





Wednesday, August 21, 2013

In Progress...

"capres dan cawapres harus seorang wni, itu pasal berapa ya?"

"ngngngngng.... lupa >.<"

"pas bapak SMA dulu sih pasal 6, habis amandemen gimana?"

*bolak-balik uud* "iya! pasal 6" *malu*

"hahaha.. kalo uud 45 ada berapa pasal?"

"berapa ya? 36 kayaknya -,- "

"masa 36? bapak ingetnya 37"

*buka halaman belakang uud* "iyeaaah, 37 ternyata -_-"

"haha! coba, aturan peralihan sama aturan tambahan ada berapa pasal?"

uummmmmm....

*ngakak lagi*

Yak, itu sedikit tebak-tebakan bapak kepada anaknya yang gak hafal uud dan tetep males belajar. Dua hari yang lalu.

Then, I started studying! Good luck, pals! Wish me luck!

Monday, August 19, 2013

Aku dan Jejaring Sosialmu

Apa kabarmu?
Maaf aku jarang menanyakannya
Apa yang kamu pikirkan?
Begitu facebook selalu bertanya
Apa dia lebih perhatian padamu?

Apa kau sedang sedih?
Baru saja aku baca timeline twittermu
Kau sedang sakit ya?
Twitmu berkata begitu pada layarku
Apa dia selalu ada di sampingmu?

Kecewanya aku
Facebook lebih dulu tahu cerita barumu
Sedih sekali
Twitter lebih banyak menerima curhatmu
Lalu, siapa aku untukmu?

Maafkan aku
Perhatianku tak seperti harapanmu
Bahkan aku tak bisa selalu di sampingmu
Maafkan segala kekuranganku

Terima kasih
Label sahabat yang kau beri akan kujaga
Akankah kau ambil status ini dariku?

I call you bff
Do you call so?

Dear facebook and twitter
Thank you, you're always there for them

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim
Engkau yang telah menyatukan hati-hati kami
Hamba mohon jagalah cinta ini
Limpahkanlah berkah dan ridho-Mu untuk mereka
Semoga Engkau mempertemukan kami kembali

Tuesday, July 30, 2013

Aku Mau Jadi Ibu!

22 Ramadhan 1434 H
>> laptopku pake tanggal hijriyah lhooo :D

Malem ini lagi pengen curhat seperti biasa, menuangkan (menuliskan) masalah yang mengendap di otakku. Setelah hampir satu dekade, masalah ini kembali muncul...

*jengjengjeng* apa cita-citaku???
Kenapa pertanyaan ini nongol lagi di hidupku sih? Mau tau? Enggak mau juga gapapa -_-
Pada tahu serial tv Para Pencari Tuhan kan... Nah, di episode yang entah keberapa, ada pemaparan Kalila yang bikin bengong lamaaaa.. Aku gak bahas pendapatnya Aya di sini sih.
Yup, di episode tentang istri yang bekerja. Kurang lebih kayak gini..
Menurut si Kalila, istri itu wajib mengabdi pada suami. Nah, kalo istri kerja, apa tetep bisa melakukan kewajibannya itu?
Berangkat pagi, pulang sore atau bahkan malem, berapa lama tuh? Itu mengabdi pada atasan lho..
Dikurangin jam tidur kita, belum kalo lembur dan ngurus pekerjaan rumah. Sisa berapa jam dalam sehari? Lebih banyak mana waktu untuk suami atau untuk lelaki lain di luar sana??

Nah, cukup itu aja cuplikannya.
Kembali ke masa puberku jaman dahulu kala. Saat itu, cita-citaku cuma pengen jadi ibu rumah tangga. Kenapa? Karena males kuliah!
Setelah SMA, tetep pengen jadi IRT, tapi alasannya lebih dewasa dong, karena simpel dan pengen jaga keluarga di rumah :p
Sampai akhirnya masuk kuliah pun, impian itu belum berubah. Alasanku berbeda lagi. Aku pengen anak-anakku nanti merasakan kebahagiaan masa kecil seperti yang kurasain. Tahu seperti apa?
Tiap pagi dibangunin, dimandiin, disuapin ibu. Dianter ibu, dijemput bapak. Pulang sekolah, disambut ibu di rumah. Dibantu ganti baju, disuapin, ditanyain tentang sekolah, ditemenin belajar, sampe tidur siang, nonton tv bareng, main bareng, ketawa bareng, nangis bareng, sampeeee tidur malem nempel sama ibu.
Gak hanya itu aja sih, yang jelas kenangan dan kehangatan seorang ibu tak akan tergantikan.
Kalo aku kerja gimana dong? Sms atau nelpon doang? Iya kalo kantorku deket sama rumah, kalo enggak?

Lanjut masa perkuliahan, akhirnya aku tahu kenapa aku butuh bekerja. Wanita pun harus mandiri, jadi gak perlu kaget kalo tiba-tiba ditalak suami atau ditinggal mati. Tuh!
Dan pundi-pundi itu bisa dipake buat bantu orang tua kita, tanpa perlu mengurangi gaji suami kan..

Rata-rata wanita karir bilang kalo mereka bekerja untuk membantu keluarga dan untuk masa depan bersama.
Bantu keluargaku? Aku mau membantu secara langsung dengan mendidik anak-anakku dan mencetak generasi hebat. Mereka itu investasiku di dunia dan akhirat!
Gimana tentang masa depanku?? Masa depan yang aku mau pastinya bahagia dan kaya raya. Apa? Kaya? Rumah mewah? Mobil keren?
Pastinya pengen lah.. Tapi kebahagiaan anak-anakku yang lucu jadi prioritas. Bahagia itu di hati, kekayaan itu dari hati. Aku bener-bener mau jadi pengajar segala ilmu untuk mereka, yang pertama mengajari mereka, bukan guru-guru di luar sana.
Warisan terbaik untuk keturunan kita bukanlah harta, tetapi ilmu :)

Hei, nongkrong di rumah bukan berarti nganggur lho.. Keluarga terurus, bisnis jalan terusss.. Toh, bukan cuma pns yang bisa hidup. Rencana dalam life map insya Allah akan direalisasikan, yaitu untuk berhenti atau pensiun dini, ntar juga nanya suami.. hehehe.
Dan menurut life map (lagi), semoga tercapai jadi pengusaha yang banyak memberi manfaat. Impianku untuk menjadi pengusaha sukses masih terus dipupuk, walaupun sekarang masih belajar kecil-kecilan. Orang kaya yang shalih lebih baik daripada orang miskin yang shalih, iya kan? ;)

Intinya... Sepertinya tulisan ini tak berinti yah, haha.. Hanya ridho Allah yang kucari :')
Selamat Ramadhan, Saudaraku! Jadikan Ramadhanmu semakin spekta yah! :D

"Menuntut ilmu dengan tujuan mengumpulkan harta adalah cita-cita yang sangat rendah, karena harta bisa dicari tanpa harus jadi orang berilmu." (Ibnu Hazm)

Sunday, July 14, 2013

Es Pisang Ijo Yummy

Yuhuuuu~
Hei, Mblo.. Gimana Ramadhannya? Lancar?
Aku mau bagi resep buat berbuka nih, enak lho :}
Niiih.. Resep es pisang ijo hasil modifikasi sendiri, hehehe..
Maaf sih gak bisa pake foto, lupa diambil gambarnya kemarin >.< tapi bukan hoax kok :D
Check this out! ;)

Bahan Pisang Ijo:
  • 2 sdm tepung hoonkwee
  • 6 sdm tepung beras
  • 1 gelas (kurang lebih 250 ml) air/air daun suji
  • garam secukupnya
  • pewarna hijau dikit aja (tepung hoonkwee udah ijo)
  • 4 buah pisang raja
Bahan Bubur:
  • 2 gelas (kurang lebih 500 ml) santan
  • 2 sdm tepung beras
  • 3 sdm gula pasir
  • 2 lembar daun pandan
  • garam secukupnya
Pelengkap:
  • es serut atau es batu yang dihancurkan kecil-kecil
  • susu kental manis
  • sirup gula alias simple syrup (lebih enak dari sirup coco pandan)
Cara:
  1. Campur tepung beras, air, garam, dan pewarna, aduk. Panaskan di atas api kecil hingga mendidih, aduk-aduk agar tidak menggumpal, angkat.
  2. Masukkan tepung hoonkwee dikit-dikit sambil diuleni sampai kalis. Bagi jadi 4 bagian. Bulatkan dan tipiskan kurang lebih 0,5cm.
  3. Balut pisang dengan adonan tepung hinnga tertutup rata, rapatkan ujung-ujungnya.
  4. Rebus pisang dalam air mendidih hingga mengapung dan matang. Angkat dan tiriskan.
  5. Bubur: campur semua bahan, masak di atas api sedang sambil diaduk hingga kental. Angkat.
  6. Pisang ijo dapat disajikan dalam bentuk utuh atau diiris menjadi beberapa bagian.
  7. Penyajian: tata pisang dalam mangkuk, tambahkan bubur dan es serut. Siram dengan sirup dan susu kental manis sesuai selera.
Selamat mencoba ^^

Saturday, July 13, 2013

Ana Uhibbuka Ya Habibi :')

Assalamu'alaykum....
Halo, Mblo! Apa kabar? Masih jomblo aja?
Aku aja udah mau nikah. Tapi belum tahu kapan, masih nunggu ada yang datengin waliku juga sih. Haha...
Tahu gak? Cara terbaik dalam menjemput jodoh adalah dengan memperbaiki diri sendiri. Terus menerus, continuous improvement, lillahi ta'ala :)

Nah, aku mau berbagi sedikit dari buku yang minggu lalu kubeli, judulnya "open your heart, follow your prophet" yang recommended banget!
Dalam bab terakhir berjudul Cinta yang Memuliakanmu, dijelasin gimana cara menjemput cinta yang diberkahi. Digambarin juga langkah-langkah yang perlu kita ikuti, sbb:
luruskan niat --> pantaskan diri --> sampaikan maksud kepada orangtua --> ta'aruf atau perkenalan --> musyawarah dan istikharah --> khitbah --> akad dan walimah.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat hubungan dengan Allah. Banyak jalannya, tapi yang mau kutulis di sini adalah melalui doa.
Ada doa yang indaaaaaaah banget dari yang pernah ditulis oleh Syaikh Sayyid Quthb. Mungkin kita pernah tahu sebelumnya. Yuk, kita berdoa gini jugaaaa~

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatanku untuk mencitai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tak lalai aku merindukan surga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya
bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh
dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindukan kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas
sehingga aku melupakan cinta hakiki dan rindu abadi
hanya kepada-Mu.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
telah terhimpun dalam cinta kepada-Mu,
telah berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.

Kukuhkanlah ikatannya, Ya Allah,
kekalkanlah cintanya,
tunjukkkanlah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu
dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Dua bait terakhir itu do'a rabithah lho.. Tahu kan? Yang ada di al-ma'tsurat, Mblo.. Uda baca pagi ini?? ;)

Ada kutipan bagus dari novelnya bang Darwis Tere Liye "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
Begitulah kehidupan. Robek tidaknya sehelai daun di tempat tersembunyi semua sudah ditentukan. Menguap atau menetesnya sebulir embun yang menggelayut di bunga anggrek di dahan paling tinggi, hutan paling jauh, semua sudah ditentukan.
Kalau urusan sekecil itu saja sudah ditentukan, bagaimana mungkin urusan manusia yang lebih besar luput dari ketentuan?

Friday, June 28, 2013

Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Setelah berhari-hari berturut-turut diberi nikmat sakit, Alhamdulillah pulih kembali. Semoga zikir sama istighfarnya enggak pas sakit aja. Kalo gak dikasih sakit, gak sadar betapa besar nikmat sehat itu, iya kan?Yang keputer di otak itu lagunya Edcoustic yang Muhasabah Cinta. Pas banget. Lagu jadul yang gak akan basi.

Muhasabah Cinta - Edcoustic

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Sunday, June 23, 2013

I'm Feeling 23

Siapa sih yang gak suka bertambah tua? Banyak tuh orang yang seneng banget ngerayain ulang tahunnya. Iya kan? Haha..
So, I'm getting older, beberapa hari lagi~
Makin tua harusnya makin bijak ya. Makin baik, baik, dan baik lagi ;)

Udah cukup menggila dan menggalau selama ini. Udahan, gak perlu nambah pengalaman dalam hal yang gak baik.
Nangisin pacar sampe mata bengkak, tapi nangis ke Allah gimana? Gak sadar dosanya bejibun?
Chatting sampe pagi betah, tapi bangun tahajjud susaaaaah..
Anteng nonton drama korea berjam-jam dan tetep anteng pas denger azan, tapi sholatnya jadi gak anteng karena takut ketinggalan cerita.
Kalo di laptop, bisa tuh ngabisin berjam-jam buat nonton. Drama puluhan jam amblas dalam hitungan hari.
Baca novel gak bosen, tapi giliran baca alqur'an sambil nguap dan pusing gak jelas, belum juga baca terjemahnya. Ckckck.
Dengerin lagu-lagu gak guna gak mutu suka banget, gak bosen blas. Kalo murottal? Zzzzzzz... *falls asleep*

Cukup deh, cukup jadi masa lalu. Menjadi baik saja tidak cukup, menjadi lebih baik itu yang bagus.
Semoga Allah memberkahi sisa usiaku. Aamiin :')

Saturday, June 15, 2013

Ini Ramadhan Kita

Mumpung malam minggu, mending berbagi ilmu, hehe...

Ramadhan is time to fix yourself, but it depends on yourself, how??
Misalnya lagi ada diskon gadget atau laptop, kita liat dari subjek yang berbeda. Untuk tukang becak, apakah info diskon itu penting? Biasa aja, gak menarik. Tapi untuk pelajar atau mahasiswa gimana? Wuih, menggiurkan dong..

yang perlu diinget...
>> selesaikan urusan sebelum Ramadhan
>> 10 hari terakhir perbanyak ibadah, bukan sibuk cari baju atau bikin kue

And here is... 10 Langkah Menyambut Ramadhan :)
1. Berdoa
Berdoa agar bertemu Ramadhan dalam keadaan sehat

2. Bersyukur
Bersyukur dan memuji Allah karena kita dipertemukan dengan Ramadhan.Kenapa gitu? Karena gak semua orang bisa seperti kita lho

3. Senang dan Gembira
Seneng dong, jangan dianggap sebagai beban ya..
Kok senang? Kok gembira? Masa gak tau? Nih..
>> ibadah sunnah dihitung sebagai ibadah wajib!!
>> ibadah wajib dihitung 70x lipat!!

4. Merencanakan Diri dengan Baik
>> buat planning dengan baik agar dapat mengisi Ramadhan dengan optimal
>> berdo'a sebanyak-banyaknya sebelum berbuka, jangan sibuk sendiri mulai jam 5 sore
>> padatkan ibadah, jangan shalat telat, rajin tilawah
>> dan.. Jangan sampai Ramadhan terlewat begitu saja

5. Menetapkan Tekad yang Kuat untuk Mengisi Ramadhan

6. Mempelajari Ilmu Fiqih Ramadhan
pelajari hal-hal yang bikin kita bingung, cari jawabannya, tanya ke ahlinya.
Misal nih, masih boleh makan setelah imsak gak? Wudhunya tetep pake kumur gak papa? Gosok gigi boleh gak sih? Kalo muntah gak sengaja batal gak puasanya? Kalo ngupil atau bersihin telinga boleh? Dan lain-lain..
>> searching, tentang jawaban pertanyaan yang belum terjawab atau tentang keutamaan Ramadhan
>> perbanyak ilmu
>> baca buku puasa Rasulullah

7. Berkomitmenlah untuk Meninggalkan Suatu Keburukan
kenapa?? Karena Ramadhan adalah waktu kondusif untuk memperbaiki diri ^^

8. Mempersiapkan Diri, Perasaan, dan Pikiran untuk Menyelami Ramadhan
gimana Rasulullah dan shahabat mengisinya?? Yuk cari tahu dan ditiru ;)

9. Menyiapkan Diri untuk Berda'wah
belajar dan berbagi ilmu ya.. Bisa dimulai di rumah, di kos. Misalnya dengan ngajak shalat tepat wakyu, bacain hadits, atau ngasih kultum

10. Membuka Lembaran Baru
>> membuat rutinitas baru di luar bulan Ramadhan
>> buat suasana baru di kamar, pakai baju bagus, ganti mukena dengan yang baru atau yang udah bersih dan wangi ^^


*Dikutip dari catatan liqo tanggal 17 Juli 2012 di MBM STAN :')

Friday, June 14, 2013

My Sya'ban

udah tau ini bulan apa?
bukan Juni, tapi Sya'ban :D
dan ini....bulan kelahiranku *info penting* tapi tanggalnya rahasiaaaa~ *sok penting*

any wish for this month hmm?
aku pernah (dan masih) berdoa dan berharap aku dilamar abang gantengku di bulan ini, hehehe... doain yah..
siapakah abang ganteng itu? kapan datangnya? dari mana asalnya? itu kejutan dari Allah! ;)

dan yang lebih penting dari itu adalah.... Ramadhan is coming ^^
so, what's your plan?
gimana persiapannya dan apa aja yang dilakuin buat ngisi sya'ban ini?

nih...beberapa hal yang bisa dilakuin, bisa juga untuk yang butuh ide atau inspirasi (berharap saya menginspirasi Anda,haha)
1. bikin reading list
sebaik-baik teman adalah buku bacaan, iya kan? nah, buat yang numpuk buku bacaan di rumah, yang beli-beli tapi belum kebaca, atau yang dibaca tapi belum selese...
masukin di list. apalagi buku-buku yang nambah ilmu dan wawasan kita, harusnya cepet dikelarin, biar berguna setelah dibeli.
bisa juga buku-buku yang emang pengen dibaca, trus cari softcopy atau minjem deh, syukur-syukur ada yang mau menghibahkan :D

2. tambah-tambah
apa aja yang perlu ditambah? ibadahnya dong... aku gak ngomongin amal ibadahnya ya, ntar Allah sendiri yang ngasih balasan. ini tentang ibadahnya, tentang pengabdian kita, rasa syukur kita. manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah, kan?
yang shalatnya masih 17 rakaat sehari, ditambahin, seenggaknya sebanyak umur kita :p
yang shalat rawatibnya belum atau kadang-kadang, dirutinin. lebih keren dibikin paket komplit
tahajjudnya juga.. yang belum jadi sering, yang sering jadi rutin. yang udah rutin, tambahin
dhuha juga perlu, khususnya yang punya doa khusus minta rizki (aku >> minta kerja dan jodoh :D)
yang Qur'annya nganggur di rumah, dibaca lah ya... semampunya aja, boleh dikit tapi terus-menerus. plus terjemah biar mantep, buat tadabbur ;)
ada yang mau hafalan? boleh banget! hafalan juz 'amma dulu juga bisa. atau hafalin terjemah surat-surat pendek, mulai dari alfatihah dulu yang dihafalin terjemahnya

3. gak tidur setelah subuh
kenapa lebih baik gak tidur setelah subuh? tidur setelah subuh itu mainstream ciiin... ketinggalan zaman :p
di tv aja ada banyak ilmu gratis buat kita, tinggal dipantengin doang. kalo aku sih liatnya wisata hati ust. Yusuf Mansur jam 5, trus ada khazanah jam 5.30, lanjut jamaaa~h oh jamaah sama mamah dedeh :D

4. bersih-bersih
apa aja yang dibersihin?? kamar, dapur, halaman, tiap hari sih ya... bersihin hati juga *uhuk*
rumah >> rapiin barang-barang, bersihin yang berdebu-debu, ganti sprei, dan banyak lagi.. biar lebih semangat dengan suasana baru!
wajah >> jangan sampe males, biar wajah gak bermasalah, kan bakal kumpul keluarga besar kalo lebaran, hehe

5. bikin target
bisa banget nih bikin target buat Ramadhan ntar. pemanasannya ya bulan ini doooong~
ada yang targetnya khatam berapa kali gitu, atau pengen tarawih di masjid mana gitu, atau ada yang pengen i'tikaf di mana gitu..
atau rencana bisnis dagang baju, kue, bole bole.. ada juga yang pengennya 'akad *ehem*

6. tempel-tempel
nempel apaan nih? yang ditempel ya target tadi neng.. si reading list juga jangan lupa. bisa ditambahin hadits, kata mutiara, atau kata-kata motivasi gitu..
kasih foto juga biar unyuuuu, tapi bukan fotoku yaa, haha

7. cari-cari
buat yang pengen atau suka bikin kue, bisa cari-cari resep dari sekarang, trus dicoba deh. kalo gak gagal, kan bisa bikin banyak buat lebaran. kalo gagal, cari resep yang lain, biar jadinya jos gandos!

8. sedekah
mulai banyak beramal dari sekarang, semoga bisa diterusin sampe Ramadhan, jadi bisa bantu mereka yang membutuhkan, buat mereka berbuka

9. hafalin niat zakat
yang ini lebih khusus buat aku, karena tiap tahun lupa niatnya zakat fitrah -_-

10. kurangi sifat buruk
para shahabat dulu selalu bernazar tiap Ramadhan, misal, Ramadhan tahun ini nazar untuk gak ghibah lagi, Ramadhan tahun depan amal buruk lainnya lagi. Ramadhanmu tahun ini apa? ;)

dan...bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. semoga bermanfaat :3

Tuesday, June 11, 2013

Bahagiamu Bukan Aku

kau suka senja kan?
akupun menjadi senja untukmu
tapi...
aku hanya senja yang kau pandang lalu

apa karena kau suka biru?
hingga hidupku kau tintai biru begini
tak cukup tetesan
biruku jadi samudera yang menelanku

kau memang setia pada permainan itu
hingga kau mainkan hatiku seperti bolanya
begitu?
pantulanku kini tak baik
maaf...

aku tahu seleramu
alunan sendu itu kan?
yang berimu ketenangan
apa kau bahagia?

lalu...
apakah di wajah mereka
kau temukan wajah sendu?
kau pasti bahagia kan?

kau kan temukan pelangimu
semoga kau selalu bahagia
:")

Sunday, June 2, 2013

Memori Diari Bunda


December, 25th 1990

Hey Diary,

Today was the best day i ever had in my life! You know why?? ‘cus today was the first Christmas i celebrated with my beloved hubby :* and.... i got a great great news that i’m pregnant! Yes, pregnant!
Ah..i can’t explain it in words..
Diary, my baby will be your best friend too, i swear you

Aku hanya mengerutkan dahiku membaca tulisan itu. Ditulis bunda dalam diari tuanya tepat 21 tahun yang lalu. Aku bahkan tak tahu bahwa bunda pernah merayakan natal sebelumnya. Bersama ayah? Ayahku kah? Seharusnya begitu... setidaknya aku bahagia mengetahui betapa bahagianya bunda saat itu, saat aku datang dalam rahimnya.
Tak cukup banyak cerita dalam diari ini, mungkin bunda hanya menuliskan momen-momen bahagia dalam hidupnya, hmm..
Tapi, tetap saja aku tercengang, dulu bunda bukan muslim! Bunda tak pernah menceritakan hal ini padaku. Yaah..bunda pun memang tak pernah bercerita sedikit pun tentang ayah, bunda begitu menutup masa lalunya dariku. Bunda selalu bilang padaku,
“Bunda hidup lagi setelah bayi bunda lahir, Bunda udah lupa dulu-dulu itu gimana, yang penting kan sekarang sama Bunda, gak perlu mikirin yang jadul kan?”
Dan selalu saja aku tertawa dan memeluknya setiap kali bunda mengatakannya, tak ada lagi pertanyaan maupun tanggapan dari mulut cerewetku.

10 Mei 1991
Diari... kau tahu jam berapa ini? Pukul 3 pagi. 3 pagi. 3 pagi. Kau tahu artinya apa? Artinya aku masih terjaga hingga pukul 3 pagi. Maria sepertinya tertidur lelap. Mungkin ia tak merasakan bagaimana resahnya menunggu ayah pulang.
Ayah... kau dimana? Ada apa denganmu di sana? Aku khawatir sekali, Ayah... cepatlah pulang, aku dan Maria menunggumu datang..
Diari... salahkah aku karena terlalu menuntut banyak padanya? Aku hanya ingin dia bersikap lebih dewasa, aku lelah terus mengalah kepadanya. Mungkinkah dia frustasi dan mabuk di luar sana?
Oh, Ayah.. maafkan aku, aku menyesal.. aku benar-benar menyesal, Ayah..

Tahukah apa yg terbayang di benakku sekarang? Ayahku sepertinya orang yang kekanak-kanakan. Ya, seperti Adam. Oh, Adam, akankah kita seperti ini jika kita menikah kelak?
Hanya dua halaman ini dan aku sudah merasa bosan membacanya. Semua tentang ayah dan ayah. Aku bahkan tak tahu bagaimana wajah ayahku! Bunda bilang ayah telah pergi. Pergi meninggal atau pergi meninggalkan kami berdua?
Aku sudah tak peduli lagi, sejak kecil hanya bunda yang ada di sampingku. Tak ada kata ayah dalam hidupku. Benci? mungkin.. tapi tak juga, toh ada atau tidaknya dia tak ada efeknya bagiku.

1 September 1991

Hai, Diari.. masih ingat aku kan? Maaf, aku terlalu sibuk mengurus Maria. Kau tahu? Maria telah lahir! Dia begitu cantik, lebih mirip ayah sih, tak apa lah.. Maria lahir saat ulang tahun Indonesia lho, haha.. untungnya puskesmas tetap buka hari itu.

Lama sekali aku tak bercerita padamu. Ayah tak ada saat aku melahirkan Maria, hanya aku sendiri, mau siapa lagi? Orang tuaku sudah tak ada, kakak adik pun tak punya, bapak ibu mertua juga tak lagi peduli. Tapi aku bahagia, karena saat itu aku tahu aku akan memiliki Maria di dekapku.

Alhamdulillah aku menjadi muslim lagi, ya..sejak ayah menceraikanku, ayah pergi saat Maria berumur 6 bulan di kandunganku. Penyesalan dan penyesalan, penyesalan aku meninggalkan Tuhanku demi ayah. Menyesal dulu aku menikah tanpa restu orang tuaku, demi pria itu, berjalan kaki lima kilo meter ke gereja, dan banyak lagi... setidaknya aku tak akan pernah menyesali kehadiran Maria. Aku telah menemukan bahagiaku, hidupku terasa tenang dan penuh berkah. Kini aku dan Maria hidup bahagia di rumah warisan bapak ibuku.

Diari, tak apa kan dia tetap bernama Maria? Itu janjiku sejak awal, dia memang Maria sebelum dia lahir, dan juga kesepakatan antara aku dan ayah.
Maaf, aku tak punya cukup uang untuk mencetak fotonya untukmu, suatu saat kau bisa lihat sendiri betapa manisnya Maria. Walaupun Maria sangat lemah karena terlahir prematur, tapi dia selalu tersenyum manis untukku.

Maria sedang bermimpi dalam tidurnya, dia bukan malaikat kecilku, dia adalah bidadari. Bidadari berkulit putih, bermata hitam dan belum berambut, hehe..
Oya, siang ini aku bertemu ayah di supermarket. Aku senang melihatnya bahagia dengan keluarga barunya, ayah punya bayi kembar yang sangat lucu, tapi Maria jelas lebih baik dari mereka berdua!

Aku menggenggam sprei kasurku dan menahan tangis di dada. Tak bisa kubayangkan, mungkin aku tak bisa setabah bunda di waktu itu. Aku juga akhirnya tahu mengapa bunda selalu bilang bahwa “karena Maria itu ya Maria” tiap kali aku bertanya mengapa Bunda menamaiku Maria. Dan jelas kini, aku benci ayahku! Aku benci dia! Maaf bunda, aku tak bisa mencintainya seperti yang bunda lakukan. Ayah jahat padamu, Bunda! Jahat!!!

Kubuka galeri foto di handphone-ku, kulihat foto-foto bunda yang kuambil minggu lalu.
Bunda...Maria ingin sekali memelukmu sekarang L
Bunda...Maria rindu, rindu sekali pada Bunda L
Bunda...apa Bunda dengar suara Maria dari sini?
Kubalik lembar demi lembar, tak semua akan kubaca malam ini. Adakah catatan di hari ulang tahunku dulu?

August, 17th 1992

Diary!!!! today’s Maria’s b’day!! Happy first b’day, sweetheart! :*
You know? Maria is soooo cute now. I went to zoo with her today, she likes giraffee so much. She asked me, “what’s that, Mom?". I said, “That’s giraffee, Maria”. She smiled then asked again and again. She asked the same question for almost twenty times! That was awesome for me, haha.. i wasn’t bored of it at all, i kept answering her happily. Maria is my life. Yes, she really is J

Catatan terakhir di diari itu benar-benar mambuatku sesak, hatiku sesak hingga tenggorokanku pun sakit. Cerita itu mengingatkanku akan kejadian Jumat kemarin. Hari itu aku berkunjung, setelah sebulan lebih aku tak datang untuknya. Aku menyempatkan datang sepulang kerja, lelah memang, tapi aku harus datang. Bunda langsung saja memelukku begitu aku masuk. Tak seperti yang kukira bunda akan bilang betapa rindunya bunda padaku, tapi bunda justru mengeluh bahwa ia sangat lapar. Aku memang selalu membawa makanan untuknya setiap kali berkunjung. Segera kuambil sekotak nasi dan gudeg. Muka masamku tak dihiraukannya, aku baru saja putus dengan Adam siang ini. Aku menyuapinya tanpa gairah. Bunda sudah tak mampu lagi melihat maupun mendengar dengan baik,  pastilah tak sadar dan tak mendengar ocehan keluh kesahku, dan itu cukup membuatku jengkel.
Di suapan pertama, bunda bertanya, “Ini apa, Maria?”
Aku dengan enteng menjawab, “Ini gudeg, Bunda”.
Di suapan kedua, bunda bertanya lagi, “Ini apa, Maria?”
Kupalingkan wajahku dan berkata, “Ini gudeg, Bundaaa..”.
Di suapan ketiga dan keempat bunda tetap saja menanyakan hal yang sama, aku diam dan tak menjawabnya, aku benar-benar bad mood dibuatnya. Hingga akhirnya bunda bertanya lagi dengan lebih lembut,
“Maria, bunda sedang bertanya padamu, mengapa kau diam saja?”
“Bunda, sudah Maria katakan berulang kali, ini gudeg, Bunda! Apa Bunda tidak mendengarnya ha?? Ini gudeg! Bunda dengar sekarang?”
“Maafkan bunda, Maria, bunda bertanya terus karena bunda tak mendengar jawabanmu. Sekarang suaramu cukup kudengar, ini gudeg, kan? Makasih Mariaku sayang”
Tak kuhiraukan senyum manisnya itu, tak juga kulihat betapa teduh pandangannya untukku.

Andai aku tahu itu adalah saat terakhir bunda tersenyum untukku. Andai aku tahu hari itu hari terakhir aku bisa menyuapinya. Andai aku tahu Jumat kemarin itu adalah Jumat terakhir di hidup bunda untukku. Andai aku tahu, pasti aku akan mengatakan betapa aku mencintaimu, Bunda.. aku akan mengatakannya lebih sering daripada kau mengatakannya padaku.
Bunda... maafkan Maria, Maria hanya bisa menangisi bunda dengan memeluk diari ini.
Bunda... Maria begitu mencintai Bunda.
Bunda... maafkan Maria yang tak bisa menjadi gadis manis seperti saat bayi dulu.
Bunda... maaf, Maria banyak mengeluh pada bunda.
Bunda... maafkan Maria yang tak bisa mencintai bunda seperti bunda mencintai Maria, tak bisa memperlakukan bunda sebaik bunda memperlakukan Maria, tak bisa selalu ada untuk bunda seperti bunda yang selalu ada untuk Maria.
Bunda... insya Allah Maria akan terus mendoakan bunda, lebih sering dari doa bunda untuk Maria setiap harinya, di tiap shalat, maupun di tiap detak jantung bunda.


Sejak kemarin hingga seharian ini Maria terus berdoa pada Allah dan menitipkan salam untuk Bunda, Bunda senang tidak? Bunda, Maria tahu bunda pasti bahagia di sana. Tunggu Maria ya, Bundaa.. Maria sayang bunda :*

pehape

Pehape..pehape..pehape go go~
Siapa sih yang gak kenal PHP? Hari gini...anak gaul pasti tahu PHP itu apa.
Apakah Anda PHP? Atau Anda menjadi korban PHP? Apa bedanya PHP dengan playboy? Gak penting buat dijawab sih.... Untuk Anda korban PHP, yuk kita toss dulu! *high five*

Setelah merasakan pedih dan pahitnya menjadi korban lelaki bernama pehape, aku sadar gimana bodohnya aku. Seperti lagu manusia bodohnya Ada Band, mungkin terinspirasi dari pengalaman pribadi, sayangnya dulu belum ada istilah PHP. Emosi berat. Pehape kuibaratkan serigala berbulu domba. Dulu selucu Shaun, tau-tau malah makan ati! Sakiiiiiiiiiiiitt!

Heh, pehape! Kamu itu kelinci ya? Kalo bukan, serigala kan? Atau emang serigala berbulu domba? Ah, aku tau. Kamu pasti domba PHP =_=

Setelah dipikir-pikir, ternyata akupun seorang PHP, Penerima Harapan Palsu. Mau-maunya nerima harapan palsunya pehape. Ya iyasih katanya serius, tapi lagaknya itu kurang greget, bikin geregetan aja. Aku sadar kalo aku juga ngasih harapan palsu ke pehape. Pehape gak mungkin melangkah lebih jauh kalo aku uda jaga jarak dan lebih hati-hati di awal.

Hai para wanita... Suka ya digantungin? Suka ditarik ulur sama lelaki? Pengen nyoba rasanya patah hati? Tetep ngarep sama lelaki gak jelas yang udah jelas-jelas bikin sakit hati?
Kalo suka coba-coba sih... aku sih ogah. Nyawa cuma satu, bukan tujuh. Hati juga cuma satu, kalo udah pecah ntar susah dibenerin.
Mau tau rasanya jatuh ke jurang? Nyemplung aja. Atau langsung terjun bebas~
Analoginya gini. Kalo kita jauh-jauh dari tepi jurang, akan lebih kecil kemungkinan untuk jatuh ke jurang. Jauh-jauh deh dari bahaya, gak usah cari masalah. Kalo kena longsor, bisa patah tulang itu. Iya kalo ada tim sar pake helikopter yang nyari dan nemuin kita, trus selamat. Kalo gak ada yang peduli, gimana?

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji”
Itulah baiknya Allah Yang Maha Baik, kita udah diingetin dari dulu banget. Allah itu sayang bangeeeeeet sama kita, iya kan? Bener kan? Dijauhin, bukan dideketin dan coba-coba. Buat diri sendiri kok coba-coba :p

Dan buat yg udah ngebet tapi belum ada yang datang melamar, yuk toss lagi :D *high five*
Bersyukurlah, rajin-rajin bilang Alhamdulillah, kenapa? Karena Allah masih ngasih kita waktu dan kesempatan untuk berbenah, memperbaiki diri, mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjadi istri dan ibu shalihah. Oke, Mblo??


Ya Allah, karuniakanlah pada hamba, saudara-saudara hamba, sahabat-sahabat hamba, muslimah yang belum berjodoh, suami yang sholih, penghafal Qur’an, suami yang dapat menjadi imam untuk kami dan anak keturunan kami, yang membimbing kami ke jalanMu, yang mengingatkan dan mendekatkan kami kepadaMu, suami untuk kami di dunia dan di surgaMu nanti.. aamiin... :’)

Tuesday, May 21, 2013

Missing


Pernahkah kau dilanda rindu?
Sepertinya iya. Rasanya sedih dan bahagia, apa kau merasa yang sama?
Sedih karena ingin bertemu. Bahagia menanti saat berjumpa. Benar begitu kah?
Aku tahu bagaimana merindukan ibu bapak tercinta. Sedihnya merindu adikku yang lucu. Rindu sahabat-sahabat tersayang. Hingga rindu pada kekasih #uhuk
~kekasih masa depan, entah bertemu di sini atau di surga nanti~

Kini aku merasakan rindu yang berbeda, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku rindu pada tuhanku. Begitu rindunya aku kepadaNya. Aku tahu Dia begitu dekat denganku, lebih dekat dari urat leherku, tapi aku ingin lebih dekat lagi. Ingin segera bertemu denganNya, berharap Dia meridhoiku ke surgaNya dan merasakan kebahagiaan yang tiada tara untuk melihatNya.

Seringkali aku menunggu tanda-tanda kematian itu datang. Kapankah aku akan merasakannya? Tapi, bagaimana dengan amalku?
Surga dan neraka itu hak Allah. Bukan karena amalnya seorang hamba akan masuk surga, melainkan karena keridhoanNya. Bagaimana untuk mendapatkan ridho Allah? Berdoalah, mengabdilah, jadilah sebaik-baik hamba.
Jangan berhenti berdoa, meminta ridhoNya di segala hal, memohon agar dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka.
Terus mengabdi dengan jiwa, raga, harta, dan apapun yang ada. Mengabdi setulus hati, lillahi ta’ala. Lakukan semua aktivitas karena Allah. Kenapa kerja? Ibadah, cari nafkah, untuk Allah. Kenapa tidur? Istirahat, memulihkan tenaga untuk ibadah, untuk Allah. Kenapa makan? Untuk kekuatan agar bisa beribadah lebih baik kepada Allah.
Dan jadilah hamba yang bersungguh-sungguh menghamba kepada penciptanya. Mengikuti segala perintahNya serta menjauhi segala laranganNya. Perintah bukan hanya dalam lima rukun Islam. Bukan itu saja. Apa saja? Iqro’! Bacalah petunjuk hidup dalam al-Qur’an dan hadits, belajar dari orang-orang berilmu, dan banyak bertanya agar tidak tersesat dan sok tahu. Kalo larangan?? Sama. Baca. Membaca bukan hanya membaca buku, tapi membaca kejadian-kejadian, kebesaran Tuhan, keadaan diri sendiri, dan berpikir dengan apa yang ada di sekitar kita.
Lalu, bagaimana hasil membaca diri? I’ll be the best of me to improve myself, only for You, Allah...

Zaman sekolah dasar dulu, karena sering denger omongan orang, jadi punya keinginan untuk meninggal saat shalat, di hari Jumat, atau saat melahirkan, hehehe...
Cita-citaku ingin mati dengan cara yang baik, dengan khusnul khatimah, tanpa diratapi siapapun.

Kadang berharap akan banyak orang yang menangisi kematianku. Emang siapa? Kontribusimu selama hidup apa aja? Yah, mungkin hanya orang tua, saudara, dan kerabat dekat.

Kau, akankah kau menangis mengetahui kepergianku? Atau, mungkinkah kau sadar saat aku tiada? Apakah kau akan merindukanku?
Kalo aku tiba-tiba hilang, siapa yang sadar? Siapa yang peduli? Siapa yang bakal nyari? Hmm??

Sudahlah, aku tak tahu akan sebanyak apa orang yang rindu akan keberadaanku.
Yang pasti, aku rindu untuk bersama dengan tuhanku. Tuhan yang jiwaku ada di tanganNya. Allah Yang Maha Lembut. Yang paling penyayang diantara yang penyayang, Allah, Ya Rahim :’)