Tuesday, July 30, 2013

Aku Mau Jadi Ibu!

22 Ramadhan 1434 H
>> laptopku pake tanggal hijriyah lhooo :D

Malem ini lagi pengen curhat seperti biasa, menuangkan (menuliskan) masalah yang mengendap di otakku. Setelah hampir satu dekade, masalah ini kembali muncul...

*jengjengjeng* apa cita-citaku???
Kenapa pertanyaan ini nongol lagi di hidupku sih? Mau tau? Enggak mau juga gapapa -_-
Pada tahu serial tv Para Pencari Tuhan kan... Nah, di episode yang entah keberapa, ada pemaparan Kalila yang bikin bengong lamaaaa.. Aku gak bahas pendapatnya Aya di sini sih.
Yup, di episode tentang istri yang bekerja. Kurang lebih kayak gini..
Menurut si Kalila, istri itu wajib mengabdi pada suami. Nah, kalo istri kerja, apa tetep bisa melakukan kewajibannya itu?
Berangkat pagi, pulang sore atau bahkan malem, berapa lama tuh? Itu mengabdi pada atasan lho..
Dikurangin jam tidur kita, belum kalo lembur dan ngurus pekerjaan rumah. Sisa berapa jam dalam sehari? Lebih banyak mana waktu untuk suami atau untuk lelaki lain di luar sana??

Nah, cukup itu aja cuplikannya.
Kembali ke masa puberku jaman dahulu kala. Saat itu, cita-citaku cuma pengen jadi ibu rumah tangga. Kenapa? Karena males kuliah!
Setelah SMA, tetep pengen jadi IRT, tapi alasannya lebih dewasa dong, karena simpel dan pengen jaga keluarga di rumah :p
Sampai akhirnya masuk kuliah pun, impian itu belum berubah. Alasanku berbeda lagi. Aku pengen anak-anakku nanti merasakan kebahagiaan masa kecil seperti yang kurasain. Tahu seperti apa?
Tiap pagi dibangunin, dimandiin, disuapin ibu. Dianter ibu, dijemput bapak. Pulang sekolah, disambut ibu di rumah. Dibantu ganti baju, disuapin, ditanyain tentang sekolah, ditemenin belajar, sampe tidur siang, nonton tv bareng, main bareng, ketawa bareng, nangis bareng, sampeeee tidur malem nempel sama ibu.
Gak hanya itu aja sih, yang jelas kenangan dan kehangatan seorang ibu tak akan tergantikan.
Kalo aku kerja gimana dong? Sms atau nelpon doang? Iya kalo kantorku deket sama rumah, kalo enggak?

Lanjut masa perkuliahan, akhirnya aku tahu kenapa aku butuh bekerja. Wanita pun harus mandiri, jadi gak perlu kaget kalo tiba-tiba ditalak suami atau ditinggal mati. Tuh!
Dan pundi-pundi itu bisa dipake buat bantu orang tua kita, tanpa perlu mengurangi gaji suami kan..

Rata-rata wanita karir bilang kalo mereka bekerja untuk membantu keluarga dan untuk masa depan bersama.
Bantu keluargaku? Aku mau membantu secara langsung dengan mendidik anak-anakku dan mencetak generasi hebat. Mereka itu investasiku di dunia dan akhirat!
Gimana tentang masa depanku?? Masa depan yang aku mau pastinya bahagia dan kaya raya. Apa? Kaya? Rumah mewah? Mobil keren?
Pastinya pengen lah.. Tapi kebahagiaan anak-anakku yang lucu jadi prioritas. Bahagia itu di hati, kekayaan itu dari hati. Aku bener-bener mau jadi pengajar segala ilmu untuk mereka, yang pertama mengajari mereka, bukan guru-guru di luar sana.
Warisan terbaik untuk keturunan kita bukanlah harta, tetapi ilmu :)

Hei, nongkrong di rumah bukan berarti nganggur lho.. Keluarga terurus, bisnis jalan terusss.. Toh, bukan cuma pns yang bisa hidup. Rencana dalam life map insya Allah akan direalisasikan, yaitu untuk berhenti atau pensiun dini, ntar juga nanya suami.. hehehe.
Dan menurut life map (lagi), semoga tercapai jadi pengusaha yang banyak memberi manfaat. Impianku untuk menjadi pengusaha sukses masih terus dipupuk, walaupun sekarang masih belajar kecil-kecilan. Orang kaya yang shalih lebih baik daripada orang miskin yang shalih, iya kan? ;)

Intinya... Sepertinya tulisan ini tak berinti yah, haha.. Hanya ridho Allah yang kucari :')
Selamat Ramadhan, Saudaraku! Jadikan Ramadhanmu semakin spekta yah! :D

"Menuntut ilmu dengan tujuan mengumpulkan harta adalah cita-cita yang sangat rendah, karena harta bisa dicari tanpa harus jadi orang berilmu." (Ibnu Hazm)

Sunday, July 14, 2013

Es Pisang Ijo Yummy

Yuhuuuu~
Hei, Mblo.. Gimana Ramadhannya? Lancar?
Aku mau bagi resep buat berbuka nih, enak lho :}
Niiih.. Resep es pisang ijo hasil modifikasi sendiri, hehehe..
Maaf sih gak bisa pake foto, lupa diambil gambarnya kemarin >.< tapi bukan hoax kok :D
Check this out! ;)

Bahan Pisang Ijo:
  • 2 sdm tepung hoonkwee
  • 6 sdm tepung beras
  • 1 gelas (kurang lebih 250 ml) air/air daun suji
  • garam secukupnya
  • pewarna hijau dikit aja (tepung hoonkwee udah ijo)
  • 4 buah pisang raja
Bahan Bubur:
  • 2 gelas (kurang lebih 500 ml) santan
  • 2 sdm tepung beras
  • 3 sdm gula pasir
  • 2 lembar daun pandan
  • garam secukupnya
Pelengkap:
  • es serut atau es batu yang dihancurkan kecil-kecil
  • susu kental manis
  • sirup gula alias simple syrup (lebih enak dari sirup coco pandan)
Cara:
  1. Campur tepung beras, air, garam, dan pewarna, aduk. Panaskan di atas api kecil hingga mendidih, aduk-aduk agar tidak menggumpal, angkat.
  2. Masukkan tepung hoonkwee dikit-dikit sambil diuleni sampai kalis. Bagi jadi 4 bagian. Bulatkan dan tipiskan kurang lebih 0,5cm.
  3. Balut pisang dengan adonan tepung hinnga tertutup rata, rapatkan ujung-ujungnya.
  4. Rebus pisang dalam air mendidih hingga mengapung dan matang. Angkat dan tiriskan.
  5. Bubur: campur semua bahan, masak di atas api sedang sambil diaduk hingga kental. Angkat.
  6. Pisang ijo dapat disajikan dalam bentuk utuh atau diiris menjadi beberapa bagian.
  7. Penyajian: tata pisang dalam mangkuk, tambahkan bubur dan es serut. Siram dengan sirup dan susu kental manis sesuai selera.
Selamat mencoba ^^

Saturday, July 13, 2013

Ana Uhibbuka Ya Habibi :')

Assalamu'alaykum....
Halo, Mblo! Apa kabar? Masih jomblo aja?
Aku aja udah mau nikah. Tapi belum tahu kapan, masih nunggu ada yang datengin waliku juga sih. Haha...
Tahu gak? Cara terbaik dalam menjemput jodoh adalah dengan memperbaiki diri sendiri. Terus menerus, continuous improvement, lillahi ta'ala :)

Nah, aku mau berbagi sedikit dari buku yang minggu lalu kubeli, judulnya "open your heart, follow your prophet" yang recommended banget!
Dalam bab terakhir berjudul Cinta yang Memuliakanmu, dijelasin gimana cara menjemput cinta yang diberkahi. Digambarin juga langkah-langkah yang perlu kita ikuti, sbb:
luruskan niat --> pantaskan diri --> sampaikan maksud kepada orangtua --> ta'aruf atau perkenalan --> musyawarah dan istikharah --> khitbah --> akad dan walimah.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat hubungan dengan Allah. Banyak jalannya, tapi yang mau kutulis di sini adalah melalui doa.
Ada doa yang indaaaaaaah banget dari yang pernah ditulis oleh Syaikh Sayyid Quthb. Mungkin kita pernah tahu sebelumnya. Yuk, kita berdoa gini jugaaaa~

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatanku untuk mencitai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tak lalai aku merindukan surga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya
bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh
dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindukan kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas
sehingga aku melupakan cinta hakiki dan rindu abadi
hanya kepada-Mu.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
telah terhimpun dalam cinta kepada-Mu,
telah berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.

Kukuhkanlah ikatannya, Ya Allah,
kekalkanlah cintanya,
tunjukkkanlah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu
dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Dua bait terakhir itu do'a rabithah lho.. Tahu kan? Yang ada di al-ma'tsurat, Mblo.. Uda baca pagi ini?? ;)

Ada kutipan bagus dari novelnya bang Darwis Tere Liye "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
Begitulah kehidupan. Robek tidaknya sehelai daun di tempat tersembunyi semua sudah ditentukan. Menguap atau menetesnya sebulir embun yang menggelayut di bunga anggrek di dahan paling tinggi, hutan paling jauh, semua sudah ditentukan.
Kalau urusan sekecil itu saja sudah ditentukan, bagaimana mungkin urusan manusia yang lebih besar luput dari ketentuan?